Powered By Blogger
100 Blog Indonesia Terbaik

sistem ballast pada kapal

Minggu, 08 Januari 2012

sistem ballast pada kapal

System ballast
Fungsi:
 Menjaga tinggi draft dan posisi kapal agar tetap aman
 System stabilitas kapal
Komponen – komponen system ballast
 Sea chest(inlet)
 Pipa cabang
 Pipa utama
 Valve dan fitting
 Pompa ballast
 Tangki ballast
 Over board
Letak tangki ballast
Vol : 10% sd 15% vol displs kapal
Letak : d/b tank, f/b tank, a/p tank
Layouts ballast lines
1. Type independent (main dan branck pipes)
 Setiap tangkipipa cabang
 Pipa cabang (terhubung ke pipa utama yang terhubung ke pompa ballast)
 Manually open (closed ballast valve)
 Sistem sederhana
 Banyak membutuhkan pipa
 Rules ABS yang terbaru melerangnya
Gambar 3.8. skema type independent
2. Type ring main pipes
 Semua tangki terhubung pipa utama
 Sedikit pipa dibutuhkan
 Masing-masing ujung suction/discharge pipa ditangki ballast dilengkapi dengan valve
 Yang control system
 System lebih kompleks
 Suction/discharge terhubung langsung ke pipa ring pipe
 Rules ABS terbaru merekomendasikannya
Gambar 3.9. skema type ring
untuk spesifikasi dan detail ketentuan-ketentuan lainnya, tergantung pada class yang akan digunakan

Inert gas untuk PMK

Innert gas adalah suatu gas atau campuranhas yang dengan kadar kandungan oksigen renda atau kurang dari 8%.
Innert gas system adalah suatu system yang mengelolah gas sisa pembakaran sehingga diperoleh kondisi innert (kadar oksigen kurang dari 8%).
Prinsip kerja innert gas
Saat innert gas ditambahkan pada hidrokarbon, hasilnya akan didapat penurunan kosentrasi atau kadar oksigen, sehingga api dapat dipadamkan.
Prinsip kerja innert gas system.
Mengisi dan mendistribusikan gas innert ke dalam tangki, menjaga agar kadar oksigen dalam keadaan rendah, melindungi tangki dari tekanan gas yang berlebihan dan mencega aliran balik dari muatan gas.
Metode mendapatkan innert gas ada 2 cara, yaitu:
1. Flue gas system
Flue gas system adalah system yang mendinginkan dan membersihkan gas yang didapat dari boiler, gas ini telah mengandung kadar oksigen 5%.
Komponen utama dalam system:
Unit scrubber, innert gas blower, deck water seal, pressure vaccum breaker, katup, dan system control.
Skema flue gas system
2. Innert gas system
Innert gas system adalah didapatkan dengan cara membakar heavy fuel agar didapat flue gas dengan kadar oksigen 2 – 4 %.
Komponen utama dalam system:
Unit generator, scrubber, pompa, deck water seal, pressure vaccum breaker.
Skema inert gas system
Deck water seal berfungsi mencegah aliran balik dari gas dengan bantuan fluida cair.
Tipe deck water seal:
1. Tipe basah (wet type)
2. Tipe semi kering (semi dry type)
3. Tipe kering (dry type)

System lubricating oil

System lubricating oil
1. Unit lubricating system
 Lubricating oil system
• Cooling-filtering and supplying LO to ME
• Sump tank – LO pump – LO cooler – full – flow filter – engine – sump tank
 Lub oil purifying system
• Purifying LO for recirculating
• Sump tank – filter – LO pump – pre heater – purifier – sump tank
2. Cylinder lub oil system
 Supply LO ke silinder mesin (hanya untuk mesin 2 tak)
 Cylinder oil tank – pump – service tank – engine
Type of lubricating system
1. Wat pump
 Engine carter dari wadah LO
 Crank-shaft immersed party in LO in carter (wet)
 Lubricating system to engine and purifying system for LO
 Biasanya untuk disel berkecepatan tinggi dan daya kecil
2. Dry pump
 Sump tank dibawah mesin induk
 Crank-shaft not immersed in LO in sump tank (dry)
 Lubricating system to engine and purifying system for LO are not in one line
 Biasanya untuk daya tinggi kecepatan rendah.
Komponen dari lubricating system
• Sump tank
• LO cooler
• LO filter
• Pipa LO
• Lub oil pump
Komponen dari LO purying system
1. Pump LO purifying : type gear or srew
2. Pre-heater LO : type electric, steam, thermal oil heater
3. LO purifier : type centrifuge

KLASIFIKASI MOTOR DIESEL

A. Klasifikasi Motor Diesel Menurut Konstruksinya.
Ada beberapa cara pengklasifikasian motor diesel yang dapat dibuat untuk mengetahui perbedaan jenis atau tipe motor diesel dan pelayanan yang sesuai dengan jenis motor diesel tertentu.
Kebanyakan pengklasifikasian motor diesel yang paling lazim adalah menurut tenaga yang dihasilkan. Ada motor diesel yang kecil dengan tenaga dari 3 tk. Adapula motor diesel yang besar dengan kapasitas besar sampai menghasilkan tenaga 40.000 tk.
Motor diesel juga diklasifikasikan menurut jumlah silindernya. Dengan pengklasifikasian ini terdapat motor diesel dengan jumlah silinder dari satu silinder hingga 24 silinder. Motor diesel brsilinder tunggal ( satu ) sering dipakai untuk penggerak yang kecil-kecil dan handi ( portable ) dan untuk keperluan irigasi. Untuk keperluan komersial dan angkutan digunakan motor diesel bersilinder 4,6 dan 8 silinder. Untuk keperluan industri dan penggerak kapal kapal besar (ships) digunakan diesel bersilinder yang lebih banyak missal dengan variasi jumlah silinder 12,16,20 dan 24.
Cara lain dalam pengklasifikasian motor diesel adalah menurut prinsip/ proses kerjanya. Dengan pengelompokan ini dikenal dua jenis motor diesel yaitu motor diesel empat langkah dan motor desel dua langkah.
Cara pengaturan silinder motor juga sering digunakan untuk mengklasifikasikan motor diesel. Yang paling popular adalah motor diesel tegak / vertical, dimana silinder motor diatur dalam satu baris silinder motor. Jenis lain adalah dimana silinder motor dibuat baris yang berseberangan bertolak belakang. Pada motor ini mungkin semua silinder motor dibuat pada satu sisi poros engkol. Dengan jumlah silinder yang sama pada masing-masing sisi dikenal motor datar bersilinder bertolak belakang ataupun motor bersilinder v.
Motor diesel dengan pengaturan baris membentuk v perlu dijelaskan besarnya sudut v untuk baris silinder yang bervariasi seperti : 45, 50, 55, 60 atau 90 derajat. Sudut v bergantung kepada jumlah silinder dan disain poros engkol.
Bentuk lain dari pengaturan silinder dengan baris yang berbentuk w dan x. Juga ada yang membentuk segitiga atau delta
Pengklasifikasian lain dari motor diesel adalah menurut kerja piston. Dalam pengelompokan ini diklasifikasikan motor diesel piston kerja tunggal, piston kerja ganda dan piston berlawanan . Piston kerja tunggal adalah dimana satu sisi dari piston yang berhubungan dengan gas pembakaran, sedang sisi yang lain berhubungan dengan poros engkol melalui batang piston . Pada piston kerja ganda kedua sisi dari piston bekerja berhubungan dengan gas pembakaran yang menghasilkan tenaga. Kedua sisi dari silinder digunakan untuk gas pembakaran yang secara berganti-ganti kedua sisi piston menerima gas hasil pembakaran . Tekanan gas pembakaran bekerja pada langkah keatas maupun kebawah.
Pada piston berlawanan yaitu dua piston pada silinder yang sama diantara kedua piston yang berlawanan itu terletak ruang pembakarannya. Masing-masing piston mempunyai batang piston dan poros engkol sendiri-sendiri.
Jenis lain dari motor diesel adalah motor diesel dengan piston parallel atau sejajar satu sama lain dengan dua poros engkol yang parallel. Motor ini dibuat oleh Sulzer Bros Ltd dari Switzeland yang digunakan untuk lokomotif.
Metode pengelompokan motor menurut kecepatannya. Secara pasti tidak ada batas yang tertentu untuk mengklasifikasikan motor kedalam kecepatan rendah, menengah, dan tinggi. Tetapi umumnya motor dengan kecepatan kurang dari 1000 hingga 2500 sebagai motor dengan kecepatan rendah menengah. Motor dengan kecepatan dari 2500 hingga kurang lebih 6000 ppm sebagai motor kecepatan tinggi.
B. Klasifikasi Motor Diesel Menurut Bahan Bakarnya.
Ada 4 jenis bahan bakar dan dari bahan bakarnya motor itu disebut yaitu : motor bahan bakar gas, motor bahan bakar campuran (dual fuel diesel engines), motor bahan bakar ganda (bi–fuel engines) dan motor bahan bakar kombinasi (multi – fuel engines).
1 Motor diesel bahan bakar gas.
Motor diesel bahan bakar gas menggunakan bahan bakar gas seperti gas natural / gas bumi ataupun gas bahan bakar hasil produksi pembuatan gas. Gas bahan bakar tersebut kemudian diinjeksikan kedalam silinder motor dan dinyalakan oleh panas hasil dari kompresi dalam silinder motor pada langkah kompresi.
Sistem pengijeksian bahan bakar gas memerlukan sistem pemampatan gas atau kompressor agar bahan bakar gas dapat dimasukkan kedalam ruang pembakaran pada akhir langkah kompresi dari motor diesel tersebut. Jenis lain dari motor diesel gas adalah motor diesel yang dimampatkan adalah campuran gas dan udara dengan perbandinagn kompresinya 12 aatu 13. kemudian penyalaanya dengan busi pada akhir kompresi.
Motor tersebut mirip dengan motor gas atau motor bensin. Motor jenis ini dikelompokkan dengan motor diesel karena besarnya perbandingan kompresinya. Motor diesel gas dibuat menurut proses kerja dua langkah dan proses empat langkah.
2 Motor bahan bakar campuran (dual fuel diesel engines).
Motor diesel bahan bakar campuran ini memasukkan dan mengkompresi gas alam, gas buatan atau gas bahan bakar yang lain ketekanan kompresi normal motor diesel. Udara murni ditambahkan pada wakyu pemasukkan untuk mencegah kemungkinan penyalaan awal (pre ignition). Proses pembakaran terjadi setelah penginjeksian bahan bakar gas utama.
Motor diesel bahan bakr campuran dibuat dengan prose kerja dua langkah dan empat langkah. Gas bahan bakar dimasukkan kedalam silinder pada saat kurang ebih akan dimulai langkah kompresi. Pemasukkan yang menyuplai 3 % sampai 5 % dari total keseluruhan panas yang ada dalam silinder. Motor bahan bakar campuran dapat dioperasikan dalam campuran yang bervariasi antara gas dan bahan bakar cair.
Untuk motor diesel jenis bahan bakar campuran jenis 2 langkah, desain yang banyak digunakan motor ini memiliki klep gas yang dapat dioperasikan secara mekanik dan diatur pembukaannya hanya setelah silinder dibilas oleh udara murni dan lubang buang tertutup.
Motor diesel bahan bakar campuran gas jenis 4 langkah sering menggunakan klep yang dioperasikan oleh nok untuk mengatur masuknya udara dan gas kedalam silinder. Pembukaan klep gas dilakukan hanya setelah klep buang tertutup. Klep-klep itu pengoperasianya dengan nok ataupun secara hidrolik. Untuk motor gas 4 langkah yang kecil, sering juga dipakaikan karburator dan leburator gas untuk menyuplai bahan bakar gas.
3 Motor bahan bakar ganda (bi-fuel engines).
s.Kedua dengan cara bahan bakar tambahan diinjeksikan segera didepan klep pemasukan dengan menggunakan injector atau pengabut tekanan rendah.
4 Motor bahan bakar kombinasi (multi – fuel engines).
Bahan bakar ini mempnyai variasi dari bahan bakar beroktan sedang hingga distilasi menengah. Pada saat ini banyak dilakukan eksperimen pengembangan motor dengan berbagai bahan bakar yang memiliki kemampuan memulai operasi atau kerja sejak memulai operasi. Motor diesel dengan bahan bakar kombinasi terutama dikembangkan untuk kepentingan militer.

sejarah mesin diesel

Seorang penemu / peneliti bernama street melakukan penelitiannya,. Perkembangan motor pembakaran dalam(ICE) pada tahun 1794. hasil dari perkembangan tersebut adalah motor diesel sekarang. Selanjutnya dikembangkan oleh seorang insinyur muda berkewarganegaraan perancis yang bernamaSadi Carnet pada tahun 1824.
Idenya dijadikan dasar dalam perkmbangan motor diesel. Dia menyatakan bahwa udara murni yang dimampatkan tersebut dengan perbandingan 15:1 akan menghasilkan udara yang panas untuk menyalakan kayu kering. Udara yang digunakan untuuk pembakaran motor hendaknya dikompresikan dengan perbandingan yang besar sebelum dinyalakan. Dia juga menyatakan bahwa dinding silinder hendaknya didinginkan, karena panas dari dari pembakaran akan mempengaruhi kinerja motor.
Pada tahun 1876 Dr. Nickolas Otto mebuat konstruksi motor pembakaran dalam 4 langkah yang menggunakan bahan bakar bensin menggunakan penyalaan api. Pada tahun 1892 seorang insinyur muda berkewarganegaraan german yang bernama Dr. Rudolf Diesel berhasil membuat motor penyalaan kompresi menggunakann bahan bakar serbuk batu bara menggunakan prinsip penyalan bahan bakar dan udara.
Dengan perkembangan sistem pompa injeksi bahan bakar yang benar-benar dapat disebut “mini” oleh seorang penemu yang berkewarganegaraan german bernama Robert Boschpada tahun 1927 membebaskan motor diesel dari masalah memakan tempat. Sistem injeksi pompa Robert Bosch yang ukurannya mini dari karburator, beratnya ringan dan governer yang menyatu (built-in) sehingga tidak ada lagi sistem pengabutan udara yang banyak makan tempat untuk kompresor,pipa-pipa dan pengontrol klep. Pompa injeksi motor diesel dapat diatur sesuai pembebanan, sedangkan kondisi kecepatan motor dapat atau lebih baik dari karburator motor bensin.
Dengan perkembangan pompa rotari yang lebih kecil penampilannya juga bobotnya yang lebih ringan yang dikembangkan oleh Vernon Rosa pada tahun 1950-an. Motor diesel akhirnya memasuki perkembangan pemakaian dan pemasaran yang lebih luas. Perkembangan lain dari motor diesel adalah dengan penambahan sebuah turbocarjer yaitu alat untuk memasukkan (memompakan) udara kedalam saluran masuk (intakemanifold). Pompa turbocarjer ini digerakkan oleh gas buang yang kedalam turbocarjer tersebut. Dengan adanya turbocarjer ini maka akan menurunkan asap gas buang. Akhirnya motor diesel seperti ini keadaanya sekarang menjadi motor yang benar-benar efisien, ringan dan bebas polusi udara.

1 komentar:

Ahlul Badr 313 mengatakan...

Izin Share ya bang

Posting Komentar