Propulsor (alat gerak kapal) adalah alat yang dapat digunakan untuk memindahkan/menggerakkan kapal dari satu tempat ke tempat lainnya. Alat gerak kapal ini,kemudian dibedakan menjadi dua. Yaitu alat gerak mekanik dan non-mekanik. Alat gerak non-mekanik biasanya digunakan pada kapal – kapal konvensional. Sedangkan pada kapal – kapal sekarang, banyak yang menggunakan alat gerak mekanik sebagai penggeraknya.
Salah satu alat gerak mekanik dalam kapal adalah propeller. Perkembangan propeler sangat pesat dan beragam. Bermula dari Archimedes yang menggunakan propeler untuk memindahkan air, hingga sekarang telah banyak jenis – jenis propeler yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.
Controllable Pitch Propeler adalah merupakan salah satu perkembangan dari propeler. Controllable Pitch Propeler adalah jenis propeler yang dapat mengubah pitch atau sudut daun propelernya. Sudut daun propeler tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan kapal.
Salah satu alat gerak mekanik dalam kapal adalah propeller. Perkembangan propeler sangat pesat dan beragam. Bermula dari Archimedes yang menggunakan propeler untuk memindahkan air, hingga sekarang telah banyak jenis – jenis propeler yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.
Controllable Pitch Propeler adalah merupakan salah satu perkembangan dari propeler. Controllable Pitch Propeler adalah jenis propeler yang dapat mengubah pitch atau sudut daun propelernya. Sudut daun propeler tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan kapal.
II. PEMBAHASAN
a. Pengertian
Controllable Pitch Propeler adalah propeler yang dapat mengubah/ mengatur pitch propelernya. Pitch adalah jarak aksial yang ditempuh/diambil oleh propeler pada satu kali putaran penuh (3600). Pada prinsipnya,pengertian pitch pada propeler,jika di-analogi-kan akan sama dengan gear pada mobil.
Propeler dengan sudut daun yang kecil akan menggerakkan kapal ke depan dengan jarak yang sedikit pada setiap putarannya (kapal bergerak maju dengan pelan). Propeler membutuhkan sedikit power untuk menggerakkan propeler dan mengakibatkan kecepatan putar propeler tinggi. Hal tersebut sama dengan gear (gigi) rendah pada mobil.
Propeler dengan sudut daun yang besar berlaku sebaliknya. Propeler akan menggerakkan kapal dengan jarak yang besar pada setiap putarannya ( kapal bergerak maju dengan cepat). Hal tersebut membutuhkan power yang besar untuk menggerakkan propeler, dan menyebabkan kecepatan putar propeler rendah. Hal tersebut sama dengan gear (gigi) rendah pada mobil.
Prinsip kerjanya menggunakan system hidrolis yaitu dengan megalirkan fluida minyak menuju suatu rumahan yang terletak pada bos baling-baling, pada rumahan tersebut terdapat rotor yang dihubungkan dengan daun baling-baling (blade), sehingga jika dialirkan fluida dalam arah maju maka minyak akan mendorong sirip pemisah pada rotor dan mendorongnya sehingga memutar daun baling-baling dengan sudut tertentu, jika arah aliran dibalik maka daun baling-baling akan berputar kearah sebaliknya.
Pengoperasiannya dapat dilakukan dengan dua system yaitu system pull-push rod system dan hub piston system. Pada sistem pull-push rod digunakan batang panjang yang dihubungkan dari poros kapal menuju hub baling-baling. Sedangkan pada hub piston system, batang piston diletakkan pada hub baling-baling.
a. Pengertian
Controllable Pitch Propeler adalah propeler yang dapat mengubah/ mengatur pitch propelernya. Pitch adalah jarak aksial yang ditempuh/diambil oleh propeler pada satu kali putaran penuh (3600). Pada prinsipnya,pengertian pitch pada propeler,jika di-analogi-kan akan sama dengan gear pada mobil.
Propeler dengan sudut daun yang kecil akan menggerakkan kapal ke depan dengan jarak yang sedikit pada setiap putarannya (kapal bergerak maju dengan pelan). Propeler membutuhkan sedikit power untuk menggerakkan propeler dan mengakibatkan kecepatan putar propeler tinggi. Hal tersebut sama dengan gear (gigi) rendah pada mobil.
Propeler dengan sudut daun yang besar berlaku sebaliknya. Propeler akan menggerakkan kapal dengan jarak yang besar pada setiap putarannya ( kapal bergerak maju dengan cepat). Hal tersebut membutuhkan power yang besar untuk menggerakkan propeler, dan menyebabkan kecepatan putar propeler rendah. Hal tersebut sama dengan gear (gigi) rendah pada mobil.
Prinsip kerjanya menggunakan system hidrolis yaitu dengan megalirkan fluida minyak menuju suatu rumahan yang terletak pada bos baling-baling, pada rumahan tersebut terdapat rotor yang dihubungkan dengan daun baling-baling (blade), sehingga jika dialirkan fluida dalam arah maju maka minyak akan mendorong sirip pemisah pada rotor dan mendorongnya sehingga memutar daun baling-baling dengan sudut tertentu, jika arah aliran dibalik maka daun baling-baling akan berputar kearah sebaliknya.
Pengoperasiannya dapat dilakukan dengan dua system yaitu system pull-push rod system dan hub piston system. Pada sistem pull-push rod digunakan batang panjang yang dihubungkan dari poros kapal menuju hub baling-baling. Sedangkan pada hub piston system, batang piston diletakkan pada hub baling-baling.
c. Keuntungan dan Kerugian
Controllable pitch propeller memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan jenis propeler yang lainnya. Penggunaan CPP (dengan pengubahan pitch) akan memudahkan kita untuk mengubah putaran mesin pada pelayaran dinas yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan noise berlebih pada mesin, seperti halnya untuk Pitch dapat diubah ubah untuk mengurangi kavitasi pada berbagai putaran mesin.
Kelebihan lain dari Controllable Pitch Propeller adalah dalam hal manuver. Dengan menggunakan CPP, maka kita tidak perlu menggunakan reversing gear atau pembalik putaran. Sebagai pengganti arah putaran, blade mengartikulasikan semua putaran sampai kapal chewing di air pada lain arah. Dalam hal ini tidak ada pengertakan gigi persneling pada mesin, hanya sebuah perpindahan secara lembut dari depan kapal ke thrust buritan kapal, dengan beberapa pilihan jumlah thrust,dari dead slow sampai full ahead atau buritan kapal. Sangat mungkin untuk menggunakan mesin dengan rpm tinggi dan shallow pitch (pitch rendah). Sebagai contoh untuk menjaga station saat menggunakan power penuh pada ilmu hidrolik (mesin jangkar ataupun yang lain).
Namun demikian, penggunaan Controllable Pitch Propeller hanya berlaku jika kapal dalam kondisi rpm dan beban yang sama. Pada satu kondisi rpm dan beban tetap, FPP dapat menyerap semua power yang dihasilkan oleh mesin. Namun pada tingkat rpm dan beban yang berbeda, FPP tidak lagi bisa menyerap semua power yang dihasilkan mesin. Ini dikarenakan pengaturan pitch pada FPP tidak dapat fleksibel, dalam artian FPP tidak bisa diatur pitchnya untuk menyesuaikan beban yang ada. Pitch pada FPP tidak dapat diatur lebih besar ataupun lebih kecil. Namun berbeda dengan Control Pitch Propeller (CPP), CPP dapat menyesuaikan pitchnya (pitch dapat dirubah) apabila terjadi perubahan keadaan rpm dan perubahan beban yang dipengaruhi oleh keadaan pada saat berlayar.
Disamping itu, harga Controllable Pitch Propeler sangat mahal jika dibandingkan dengan Fixed Pitch Propeler (FPP). Hal tersebut yang selama ini menjadi pertimbangan para owner kapal. . Sebagian besar dari mereka berfikir bahwa biaya perbaikan instalasi akan lebih murah dari biaya pembelian. Namun hal tersebut bukanlah yang bisa dibenarkan sepenuhnya. Karena dengan keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh selama menggunakan Controllable Pitch Propeler, maka biaya pemasangan awal yang mahal dapat ditutupi.
Kesimpulannya, penggunaan Control Pitch Propeller (CPP) adalah lebih baik dibanding penggunaan Fixed Pitch Propeller (FPP). Dengan suatu CPP, kita dapat menentukan pitch untuk menyesuaikan dengan berbagai macam kondisi saat pelayaran. Bukan suatu hal yang sulit untuk memilih dan mengatur pitch jika kita menggunakan CPP.
Controllable pitch propeller memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan jenis propeler yang lainnya. Penggunaan CPP (dengan pengubahan pitch) akan memudahkan kita untuk mengubah putaran mesin pada pelayaran dinas yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan noise berlebih pada mesin, seperti halnya untuk Pitch dapat diubah ubah untuk mengurangi kavitasi pada berbagai putaran mesin.
Kelebihan lain dari Controllable Pitch Propeller adalah dalam hal manuver. Dengan menggunakan CPP, maka kita tidak perlu menggunakan reversing gear atau pembalik putaran. Sebagai pengganti arah putaran, blade mengartikulasikan semua putaran sampai kapal chewing di air pada lain arah. Dalam hal ini tidak ada pengertakan gigi persneling pada mesin, hanya sebuah perpindahan secara lembut dari depan kapal ke thrust buritan kapal, dengan beberapa pilihan jumlah thrust,dari dead slow sampai full ahead atau buritan kapal. Sangat mungkin untuk menggunakan mesin dengan rpm tinggi dan shallow pitch (pitch rendah). Sebagai contoh untuk menjaga station saat menggunakan power penuh pada ilmu hidrolik (mesin jangkar ataupun yang lain).
Namun demikian, penggunaan Controllable Pitch Propeller hanya berlaku jika kapal dalam kondisi rpm dan beban yang sama. Pada satu kondisi rpm dan beban tetap, FPP dapat menyerap semua power yang dihasilkan oleh mesin. Namun pada tingkat rpm dan beban yang berbeda, FPP tidak lagi bisa menyerap semua power yang dihasilkan mesin. Ini dikarenakan pengaturan pitch pada FPP tidak dapat fleksibel, dalam artian FPP tidak bisa diatur pitchnya untuk menyesuaikan beban yang ada. Pitch pada FPP tidak dapat diatur lebih besar ataupun lebih kecil. Namun berbeda dengan Control Pitch Propeller (CPP), CPP dapat menyesuaikan pitchnya (pitch dapat dirubah) apabila terjadi perubahan keadaan rpm dan perubahan beban yang dipengaruhi oleh keadaan pada saat berlayar.
Disamping itu, harga Controllable Pitch Propeler sangat mahal jika dibandingkan dengan Fixed Pitch Propeler (FPP). Hal tersebut yang selama ini menjadi pertimbangan para owner kapal. . Sebagian besar dari mereka berfikir bahwa biaya perbaikan instalasi akan lebih murah dari biaya pembelian. Namun hal tersebut bukanlah yang bisa dibenarkan sepenuhnya. Karena dengan keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh selama menggunakan Controllable Pitch Propeler, maka biaya pemasangan awal yang mahal dapat ditutupi.
Kesimpulannya, penggunaan Control Pitch Propeller (CPP) adalah lebih baik dibanding penggunaan Fixed Pitch Propeller (FPP). Dengan suatu CPP, kita dapat menentukan pitch untuk menyesuaikan dengan berbagai macam kondisi saat pelayaran. Bukan suatu hal yang sulit untuk memilih dan mengatur pitch jika kita menggunakan CPP.
Controllable Pitch Propeller
b. Aplikasi
Controllable Pitch Propeler sering digunakan pada beberapa kapal – kapal sailing vessels, motor boat, dan pada power boat atau kapal pelayaran jarak jauh. Selain itu, juga sering digunakan pada kapal ferry, trawler, tugboat, dan kapal ikan.
Penggunaan Control Pitch Propeller (CPP) pada kapal sailing vessels ataupun motor boat, akan membantu untuk mengakomodasikannya secara luas dengan berbagai jenis mesin yang disesuaikan dengan kebutuhan. Apakah saat layar terpasang ataupun tidak, apakah saat berombak atau tidak, ataupun saat simply powering.
Keuntungan terbesar adalah bahwa banyak unit Control Pitch akan memperbolehkan untuk memutar propeler secara penuh, dengan tujuan untuk mengeliminasi drag dari propeller.
Sedangkan pada kapal pelayaran jarak jauh (Long Range Cruiser), kapal membawa beban bahan bakar yang cukup besar , seringkali berjumlah sekitar 15 % dari beban kapal keseluruhan atau lebih banyak jika jarak yang ditempuh kapal lebih jauh. Dengan variabel beban yang tinggi seperti itu jika dicoba digunakan Control Pitch Propeller (CPP), maka pitch pada system propulsor dapat diatur dan dibuat lebih besar (pitchnya) dari sebelumnya sehingga beban kapal akan menjadi lebih ringan dan dibuat lebih baik karena tidak perlu lagi mengubah rpm mesin.
Meskipun benar bahwa pemakaian Fixed Pitch Propeller ( FPP) lebih efisien dibanding Control Pitch Propeller (CPP) ,namun hal tersebut hanya dapat dibandingkan jika kapal dalam kondisi rpm dan beban yang sama. Pada satu kondisi rpm dan beban tetap, FPP dapat menyerap semua power yang dihasilkan oleh mesin. Namun pada tingkat rpm dan beban yang berbeda, FPP tidak lagi bisa menyerap semua power yang dihasilkan mesin. Ini dikarenakan pengaturan pitch pada FPP tidak dapat fleksibel, dalam artian FPP tidak bisa diatur pitchnya untuk menyesuaikan beban yang ada. Pitch pada FPP tidak dapat diatur lebih besar ataupun lebih kecil. Namun berbeda dengan Control Pitch Propeller (CPP), CPP dapat menyesuaikan pitchnya (pitch dapat dirubah) apabila terjadi perubahan keadaan rpm dan perubahan beban yang dipengaruhi oleh keadaan pada saat berlayar.
Suatu Control Pitch Propeller (CPP) dapat efisien pada cakupan rpm dan beban yang luas , karena pitch disini dapat diatur besarnya. Penyesuaian pitch ini berfungsi agar propeller dapat menyerap semua power yang dihasilkan mesin, saat terjadi perubahan rpm pada waktu berlayar.
Bahkan, dalam perencanaan power vessel, seseorang dapat menggunakan CPP untuk memperoleh picth yang kecil dengan rpm yang lebih tinggi untuk berlayar, dan pitch yang lebih besar dengan mengurangi putaran mesin untuk mempercepat kecepatan kapal. Jika kapal menggunakan dua mesin, dan kecepatan diharapkan lebih rendah, maka salah satu dari mesin dapat tidan difungsikan, dan propellernya diputar secara penuh untuk mengatasi drag dari propeller yang berhenti.
Controllable Pitch Propeler sering digunakan pada beberapa kapal – kapal sailing vessels, motor boat, dan pada power boat atau kapal pelayaran jarak jauh. Selain itu, juga sering digunakan pada kapal ferry, trawler, tugboat, dan kapal ikan.
Penggunaan Control Pitch Propeller (CPP) pada kapal sailing vessels ataupun motor boat, akan membantu untuk mengakomodasikannya secara luas dengan berbagai jenis mesin yang disesuaikan dengan kebutuhan. Apakah saat layar terpasang ataupun tidak, apakah saat berombak atau tidak, ataupun saat simply powering.
Keuntungan terbesar adalah bahwa banyak unit Control Pitch akan memperbolehkan untuk memutar propeler secara penuh, dengan tujuan untuk mengeliminasi drag dari propeller.
Sedangkan pada kapal pelayaran jarak jauh (Long Range Cruiser), kapal membawa beban bahan bakar yang cukup besar , seringkali berjumlah sekitar 15 % dari beban kapal keseluruhan atau lebih banyak jika jarak yang ditempuh kapal lebih jauh. Dengan variabel beban yang tinggi seperti itu jika dicoba digunakan Control Pitch Propeller (CPP), maka pitch pada system propulsor dapat diatur dan dibuat lebih besar (pitchnya) dari sebelumnya sehingga beban kapal akan menjadi lebih ringan dan dibuat lebih baik karena tidak perlu lagi mengubah rpm mesin.
Meskipun benar bahwa pemakaian Fixed Pitch Propeller ( FPP) lebih efisien dibanding Control Pitch Propeller (CPP) ,namun hal tersebut hanya dapat dibandingkan jika kapal dalam kondisi rpm dan beban yang sama. Pada satu kondisi rpm dan beban tetap, FPP dapat menyerap semua power yang dihasilkan oleh mesin. Namun pada tingkat rpm dan beban yang berbeda, FPP tidak lagi bisa menyerap semua power yang dihasilkan mesin. Ini dikarenakan pengaturan pitch pada FPP tidak dapat fleksibel, dalam artian FPP tidak bisa diatur pitchnya untuk menyesuaikan beban yang ada. Pitch pada FPP tidak dapat diatur lebih besar ataupun lebih kecil. Namun berbeda dengan Control Pitch Propeller (CPP), CPP dapat menyesuaikan pitchnya (pitch dapat dirubah) apabila terjadi perubahan keadaan rpm dan perubahan beban yang dipengaruhi oleh keadaan pada saat berlayar.
Suatu Control Pitch Propeller (CPP) dapat efisien pada cakupan rpm dan beban yang luas , karena pitch disini dapat diatur besarnya. Penyesuaian pitch ini berfungsi agar propeller dapat menyerap semua power yang dihasilkan mesin, saat terjadi perubahan rpm pada waktu berlayar.
Bahkan, dalam perencanaan power vessel, seseorang dapat menggunakan CPP untuk memperoleh picth yang kecil dengan rpm yang lebih tinggi untuk berlayar, dan pitch yang lebih besar dengan mengurangi putaran mesin untuk mempercepat kecepatan kapal. Jika kapal menggunakan dua mesin, dan kecepatan diharapkan lebih rendah, maka salah satu dari mesin dapat tidan difungsikan, dan propellernya diputar secara penuh untuk mengatasi drag dari propeller yang berhenti.
0 komentar:
Posting Komentar